Pohon Beringin

Di lingkungan sekitar kita, tentu bukan hal yang asing lagi apabila kita melihat pohon besar yang menjulang keatas serta daunnya yang rimbun dan rindang ya, pohon tersebut bernama pohon Beringin.

Dengan berbagai pesona yang dimiliki oleh pohon yang bernama latin Ficus benyamina L ini, banyak sekali orang yang cukup tertarik olehnya mulai dari hanya sekedar tampilannya yang sangat teduh dan begitu rindang, memanfaatkannya untuk mengatasi penyakit, hingga sudah menjadi rahasia umum bahwa pohon beringin sering sekali dikaitkan dengan hal – hal yang berbau mistis dan menyeramkan (mengingat tampilan pohon beringin yang cukup horor apabila dilihat pada malam hari).

Pohon Beringin biasanya dapat tumbuh hingga tinggi sekitar 20 sampai dengan 25 meter, dengan ciri fisik batangnya yang sangat tegak, bulat dan sedikit lebar, serta permukaannya yang kasar, pohon Beringin memang terlihat sangat rindang dan tegas. Pada bagian batangnya, ada beberapa akar gantung (akar udara), pohon ini juga memiliki bentuk daun yang tunggal dan bertangkai pendek, dimana letaknya silang berhadapan. Bunga daripada pohon beringin biasanya keluar dari ketiak daunnya dan tunggal, sementara itu untuk warna buahnya memiliki warna hijau saat masih muda dan menjadi kemerahan setelah tua.

Pohon besar yang satu ini memiliki identitas yang dekat dengan suasana mistis. Banyak sekali orang yang memandang bahwa pohon besar ini merupakan tempat yang sering dijadikan oleh berbagai macam kekuatan magis untuk berkumpul. Dan tidak jarang juga pohon beringin dianggap sebagai tempat yang angker dan tempat berkumpulnya para makhluk halus yang berada di alam lain.

Waringin (panggilan pohon ini bagi masyarakat Jawa) tentunya memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia, terutama manfaat dalam dunia kesehatan. Akar dan daun daripada pohon ini merupakan bagian yang berhasiat dalam mengatasi berbagai macam penyakit. Bagian akarnya dapat kita manfaatkan guna menurunkan demam, mengatasi flu, radang amandel, radang saluran pernapasan atau bronchitis, batuk rejan, malaria, disentri, hingga kejang panas pada anak – anak.