kultur jaringan

Kultur Jaringan


 

Posted on
Wednesday, September 3rd, 2014
at 12:53 am

Author
D U

Category
How To

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang banyak dibudidayakan karena keindahan dan kecantikan bunganya. Seiring majunya teknologi, banyak jenis anggrek baru yang berhasil dikembangkan. Para ahli berusaha menyilangkan antara  anggrek satu dengan anggrek lain sehingga dihasilkan jenis anggrek baru. Berbagai jenis anggrek memiliki  karakteristik-karakteristiknya yang unik dan dapat memikat mata. Tak heran jika banyak orang yang menggemarinya.

Anggrek adalah tanaman yang banyak diminati karena keindahan dan keunikan bunganya. Banyak spesies anggrek yang memiliki harga fantastis karena keindahan dan juga karena kelangkaannya. Beberapa spesies anggrek bahkan ada yang sudah terancam punah. Hal tersebut disayangkan karena spesies yang hampir punah tersebut memiliki keunikan tersendiri. Banyaknya permintaan akan bunga anggrek terkadang juga tidak seimbang dengan ketersediaan anggrek di pasaran. Hal tersebut dimungkinkan karena anggrek memang relatif lebih sulit untuk dikembangbiakkan.

Teknik pembiakan kultur jaringan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbanyak anggrek dalam skala besar. Anggrek yang hampir punah pun dapat diperbanyak menggunakan teknik kultur jaringan ini. Anggrek yang dibiakkan menggunakan teknik kultur jaringan memiliki sifat relatif sama dengan indukan aslinya.

Pembudidayaan anggrek bisa dikatakan gampang-gampang susah. Umumnya pengembangbiakan anggrek dilakukan melalui penyemaian biji atau vegetatif konvensional. Cara ini sebetulnya paling sederhana dan mudah dilakukan namun kurang dapat menjawab dalam hal ketersediaan bibit. Untuk memenuhi permintaan kurangnya bibit, cara alternatif yang dapat dilakukan untuk pengembangbiakan anggrek yaitu dengan kultur jaringan. Bagi para penggemar tanaman hias, istilah kultur jaringan bukan hal yang asing lagi.

Secara umum kultur jaringan dapat didefinisikan sebagai teknik memperbanyak tanaman dengan mengisolasi bagian tertentu dari tanaman (jaringan meristem). Teknik kultur jaringan ini merupakan teknik pengembangbiakan vegetatif buatan yang memanfaatkan sifat totipotensi setiap jaringan hidup. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel dalam sebuah organ untuk tumbuh dan berkembang menjadi sebuah individu baru secara utuh. Kultur jaringan dapat dilakukan dengan cara mengisolasi sel dari bagian tanaman (akar, batang, daun, atau mata tunas) lalu dibiakkan di dalam sebuah medium buatan steril yang telah diberi cukup nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon pertumbuhan dan perkembangan) dalam suatu tempat (media) tertutup yang tembus cahaya.

Tahapan yang dilakukan untuk memperbanyak tanaman dengan teknik kultur jaringan yaitu dimulai dari pembuatan media, inisiasi (pengambilan sel/ eksplan bagian tanaman yang akan dikultur), sterilisasi, multiplikasi (perbanyakan calon tanaman dengan menanam eksplan dalam medium tanam), pengakaran, dan kemudian pemindahan tanaman dari medium tersebut. Proses pemindahan calon tanaman harus dilakukan secara hati-hati dan langsung ditempatkan pada tampat yang aman karena calon tanaman baru ini masih sangat rentan terhadap hama dan penyakit. Setelah calon tanaman baru (bibit) dirasa sudah cukup beradaptasi dengan lingkungannya maka bibit tersebut dapat dipindah ke tempat luar atau yang bersinggungan dengan udara luar

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan saat akan melakukan perbanyakan anggrek dengan cara kultur seperti pembuatan media, sterilisasi, inisiasi, penjarangan, dan aklitimasi. Media menjadi faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang akan digunakan tergantung jenis tanaman yang akan dikultur. Media yang biasa digunakan yaitu terdiri atas garam mineral, vitamin, dan hormon. Media biasanya terdiri dari zat pengatur tumbuh, garam mineral, vitamin, agar, dan gula. Media biasanya diletakkan dalam tabung reaksi atau botol kaca tertutup. Proses sterilisasi bertujuan untuk mensterilkan semua bahan dan alat yang akan dipakai dalam proses kultur jaringan. Sterilisasi ini dilakukan supaya tidak terjadi kontaminasi bakteri atau mikroorganisme lain dalam proses kultur. Alat untuk mesterilkan biasanya menggunakan autoklaf. Inisiasi merupakan proses pengambilan eksplan dari unsur tanaman yang akan dikultur. Bagian tanaman tersebut biasanya bagian tunasnya atau buahnya yang ada biji didalamnya. Setelah eksplan diletakkan di dalam media tanam, maka akan tumbuh akar dan bagian tanaman yang lain. Di dalam satu botol akan tumbuh puluhan tanaman baru bahkan ratusan hingga ribuan.

Tanaman baru tersebut tidak dapat serta merta langsung dapat ditanam pada pot seperti biasanya. Ada tahap aklitimasi yang harus dilalui sebelum bibit anggrek siap di tanam di luar botol.