Pohon Buni, manfaat yang mulai dilupakan…
Pohon Buni atau bisa disebut Wuni ini sangat sering di tanam di pekarangan-pekarangan rumah, di taman-taman komplek, dan terkadang ditanam sebagai pembatas jalan daerah. Namun di pulau Jawa, pohon ini dapat tumbuh begitu saja dengan liar di hutan, hal ini dikarenakan iklim dan curah hujan pulau Jawa sangat mendukung pohon Buni untuk tumbuh dengan cepat. Jenis tanaman ini juga dapat anda temui dengan mudah di kawasan Asia Tenggara dan Australia.
Dalam kehidupan sehari-hari, buah Buni sering dijadikan salah satu bahan pembuat rujak bersama buah-buahan yang lainnya. Sementara daunnya dapat dijadikan sayur atau bisa juga dimakan mentah-mentah sebagai lalapan. Daun pohon Buni yang masih muda akan memiliki rasa masam yang cukup tinggi.
Sebenarnya, pohon Buni dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah. Tetapi, sangat terbuka kemungkinan bagi pohon ini untuk tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian tersebut pohon Buni masih dapat tumbuh dan berkembang dengan cukup baik.
Daunnya memiliki karakteristik yang bersifat tunggal dengan tangkainya yang pendek, bentuknya yang bulat dengan panjang sekitar 9 (sembilan) sampai dengan 23 (duapuluh tiga) centimeter, dimana tepinya agak sedikit rata dan bergelombang dengan ujung yang meruncing.
Buah pohon Buni saat masih muda memiliki warna hijau, lalu saat sudah mencapai usia yang cukup matang akan berubah warnanya menjadi kemerahan, lalu saat warnanya menjadi kehitaman buah Buni sedang berada dalam puncaknya, rasanya akan menjadi manis dan sedikit sepet tapi sangat enak untuk dikonsumsi karena kesegarannya. Sering juga buah Buni dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan sirup, selai, dan terkadang dibuat ekstrak.
Yang juga tak kalah penting, buah dari pohon Buni ini dapat dijadikan obat guna menurunkan tekanan darah tinggi. Anda dapat mengambil 30 buah butir buah Buni yang sudah masak, lalu cuci buah-buah tersebut, dan anda cukup memakan dagingnya saja serta minum air putih hangat. Hal ini dapat anda lakukan 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali sehari.