Hoya
Hoya mempunyai nama latin Hoya carnosa. Tanaman ini termasuk kedalam tanaman menjalar atau disebut liana dan termasuk tanaman dikotil, mempunyai daun, berdaging tebal serta dilapisi lilin atau wax sehingga nampak kaku. Bunga Hoya dikategorikan bunga majemuk karena memiliki banyak bunga interior dalam satu cluster.
Tanaman ini banyak terdapat di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Sekitar 150 (seratus limapuluh) – 200 (dua ratus) spesies hoya telah ditemukan ada di Indonesia. Bunga menjadi daya tarik utamanya. Kendati demikian beberapa jenis Hoya menawarkan kecantikan lebih pada daun ketimbang pada bunganya. Keindahan bunga tanaman ini sangat bervariasi, terutama warna dan bentuk serta keberadaan bulu yang terletak pada permukaan bunga.
Bentuk dasar bunga seperti bintang menggerombol, tersusun dalam tandan berbentuk payung. Mempunyai corona mahkota tambahan yang termodifikasi. Helaian bunganya tebal dan pada jenis Hoya tertentu menebar aroma harum. Warna bunga Hoya yang biasa dijumpai dipasaran adalah yang berwarna pink sedangkan warna lainnya seperti warna merah darah, orange, abu-abu dan belang-belang masih sulit dijumpai karena belum banyak yang membudidayakan.
Jenis tanaman ini bisa dijadikan tanaman penghias rumah dengan pot-pot menggantung diteras atau bisa juga ditempatkan pada pohon induk dan dibiarkan menjalar pada pohon induk tersebut. Hoya yang di letakkan dalam pot menggantung di teras rumah atau taman akan menambah atmosfer menyenangkan dan memberikan kesan warna lain yang indah. Walau bukan merupakan tanaman yang rewel namun ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk merawat tumbuhan ini agar tetap cantik. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa hal tersebut.
- Media tanam harus terdiri dari sabut kelapa, kompos, dan humus. Perbandingannya tidak ada patokan yang pasti, yang jelas kondisinya harus lembab.
- Memerlukan air dalam jumlah cukup dalam bentuk uap air sehingga lebih menyukai tempat dengan kelembaban yang tinggi. Namun demikian penyiraman yang terlalu sering juga dapat membuat bunga gugur dan membusuk.
- Penyiraman sebaiknya menggunakan sprayer, ini dilakukan untuk mencegah pembusukan pada tanaman akibat penyiraman yang sembarangan.
- Pemupukan dilakukan rutin menggunakan NPK dengan dosis 2 (dua) gram per liter yang kemudian dilarutkan kedalam air dan disiramkan ketanaman, disarankan agar tidak mengenai daun. Pemupukan dilakukan 2 (dua) minggu sekali.
Photo by : Om Prakash